Reaksi Masyarakat Terhadap Permasalahan Bullying Meningkat: Tuntutan untuk Aksi Tanggap dan Perlindungan

ArsNews

20 Juni 2023 | ArsNews

ArsNews Bandung – Saat ini kasus bully (mengintimidasi) sudah merajalela di lingkungan masyarakat. Padahal, tidak sedikit dampak negatif dari perilaku ini, baik bagi kalangan yang mem-bully (pelaku) maupun yang di-bully (korban). Bully adalah perilaku kekerasan fisik maupun mental yang mana ada satu orang atau lebih yang melakukan penyerangan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku kekerasan ini biasa terjadi di lingkungan sekolah dan umumnya menimpa anak-anak dan remaja yang secara fisik lebih lemah dari teman-teman sebayanya.

Tindakan bully tidak hanya terjadi ketika pelaku melakukan kekerasan secara fisik kepada korban, seperti memukul, menampar, atau menendang. Bully juga bisa dilakukan tanpa melakukan kekerasan fisik, seperti mengejek, memanggil seseorang dengan sebutan yang hina, atau bisa juga menyebarkan gosip tentang korban atau mempermalukannya di depan banyak orang.

Di era teknologi seperti sekarang ini, tindakan bully makin mudah terjadi. Pelaku cukup memakai media sosial untuk menjatuhkan korbannya, seperti menyebarkan teks, foto, atau video bertema negatif tentang korban. Kalangan yang mem-bully biasanya memiliki fisik yang kuat. Kemungkinan dia dibesarkan di keluarga atau lingkungan yang anggotanya suka melakukan kekerasan.

Apa saja efek negatif nya? kemungkinan kalangan yang di-bully akan mengalami dampak seperti Gangguan kesehatan mental, seperti depresi, rendah diri, cemas, sulit tidur nyenyak, ingin menyakiti diri sendiri, atau bahkan keinginan untuk bunuh diri, menjadi pengguna obat-obatan terlarang, prestasi akademik menurun. Efek ini mungkin bisa terjadi karena korban takut pergi ke sekolah sehingga berdampak kepada kegiatan belajarnya, ikut melakukan kekerasan. Kalangan yang di-bully kemungkinan akan melakukan balas dendam atau mencoba melakukan kekerasan pada dirinya sendiri.

Menurut Roseu “Saya sangat prihatin dengan kasus bullying yang terjadi di masyarakat kita. Saya sendiri pernah menjadi korban bullying saat masih di sekolah dan tahu betapa menyakitkannya. Saya merasa bahwa kasus bullying harus ditangani dengan serius dan pihak sekolah serta masyarakat harus bekerja sama untuk mencegah dan menghentikan perilaku tersebut ”

Sementara efek negatif yang mungkin dialami oleh kalangan yang mem-bully antara lain, diberhentikan dari sekolah, menjadi pengguna narkoba, terancam dikenai hukuman pidana karena melakukan kekerasan. Menurut Farid “ Sebagai seorang guru, saya melihat dampak buruk dari bullying terhadap siswa-siswa di sekolah. Saya percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengatasi masalah ini. Sekolah harus memberikan pendidikan yang menyeluruh tentang pentingnya menghormati orang lain, membangun empati, dan mengajarkan keterampilan sosial kepada siswa. Selain itu, sekolah juga harus memiliki kebijakan yang ketat terhadap perilaku bullying dan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku”. 

Seperti salah satu kasus bullying yang viral pada masanya, yang akhir nya kasus bullying Audrey : Pelaku juga adalah korban. Dimana pelaku yang dinyatakan sebagai pembully ternyata juga ikut di bully oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Nabila echa, gadis yang ikut tertuduh dalam kasus Audrey lima tahun silam

Audrey, siswi SMP di Pontianak yang viral akibat kasus perundungan dan pengeroyokan. Dimana seorang siswa SMP bohong dan mengaku jadi korban perundungan atau bullying dan membuat heboh tahun 2019 lalu. Nabila Echa, Gadis yang tertuduh sebagai pembully dalam kasus Audrey? Kini muncul lagi ke publik hingga viral. Lima tahun silam, tepatnya pada 2019, publik digemparkan dengan kasus perundungan yang dilakukan oleh 12 orang siswi SMA kepada Audrey.

Lalu, bagaimana cara menghentikan Tindakan ini? anak yang di-bully kemungkinan takut mengatakannya kepada orang lain. Dia juga mungkin akan berubah menjadi pendiam. Oleh karena itu, sebagai orang tua, Anda harus jeli melihat perubahan tingkah lakunya. Berikut ciri-ciri anak yang menjadi korban bully adalah prestasi belajarnya menurun, tiba-tiba kehilangan teman atau menghindari ajakan pertemanan, barang-barang miliknya menghilang atau hancur, mengalami perubahan nafsu makan, mengalami gangguan tidur, kabur dari rumah, terlihat stres saat pulang sekolah atau usai mengecek ponselnya, dan bisa jadi ada luka di tubuhnya.

Tindakan bully adalah masalah serius yang harus segera ditangani. Jika terus dibiarkan, perilaku menyimpang ini  bisa merusak anakAnda dan generasi muda.

Penulis : Sarah dan Farrihah

Artikel yang Direkomendasikan