‘Semoga menjadi keluarga yang sakinah’, seuntai doa yang selalu menghiasi hari-hari yang penuh arti, saat pengantin baru melenggang dipelaminan untuk membuka lembaran hidup baru menjadi suami istri yang sah. Dalam khutbah nikahpun tak jarang para ulama menjadikan tema keluarga sakinah ini menjadi bahan nasehat dengan harapan member gambaran dan harapan kepada kedua mempelai.
Memang demikian seharusnya, karena doa itu adalah pemandu amalan kita.terus menerusnya kita mengulang doa adalah pelajaran agar kita menyadari bahwa ada yang lebih penting dari terkabulnya doa tersebut, yaitu proses terkabunlya. Karena proses inilah yang akan menjadikan kita lebih dewasa, lebih berilmu dan lebih terlatih dalam hidup.
Dalam menggapai keluarga sakinah, doa ini benar-benar harus terpatri sejak jauh hari sebelum ikatan suci itu diikrarkan. Sakinah meliputi persiapan dan perencanaan, bahkan mulai dari pemilihan pasangan yang akan dipilih. Sehingga menjadi sebuah keharusan bahwa pengantin pria mengetahui setidaknya bagaimana ciri wanita sholehah dan begitupun seorang wanita setidaknya harus mengetahui ciri pria shalehah.
Setelah pemilihan dan persiapan, sakinah(ketentraman)pun harus terealisasi dalam prosesi. Dulukan yang wajib, kemudian yang sunnah dan yang terakhir jika ada, maka silahkan isi dengan adat-istiadat yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai syariat. Jangan adat atau bahkan suatu adat sampai menghalangi yang wajib. Dulukan perintah Allah, maka insyaAllah ketentraman akan selalu menyertai.
Sakinah bukanlah disaat prosesi semata, justru harapannya bisa menyertai sepanjang perjalanan pernikahan. Maka jagalah selalu hal-hal yang akan mewujudkannya. Ketenangan fisik akan diraih dengan terenuhinya kebutuhan fisik seperti makanan yang halal dan baik, pakaian yang baik dan benar dsb. Begitupun ketentraman fikiran akan terwujud jika akal kita diberi nutrisi ilmu yang benar dan bermanfaat, sehingga menjadi solusi saat masalah dan ujiah hidup datang menghampiri. Dan yang paling utama yang terkadang sering terabaikan adalah isi hati kita dengan pemahaman dan keyakinan yang benar, agar kita selalu siap dan ridha dengan takdir apa yang akan terjadi, baik itu yang manis yang sesuai dengan keinginan kita, atau takdir yang pahit yang tidak kita harapkan (semoga bermanfaat)