Memilih kredit pemilikan rumah sebenarnya tidak berbeda saat menentukan jenis rumah yang akan dimiliki. Apalagi, saat ini hampir semua bank menawarkan aneka fasilitas KPR yang begitu mudah, banyak promo serta suku bunga yang rendah hingga hadiah yang cenderung fantastis.
Tentu saja, penawaran demi penawaran menarik ini sangat menggoda. Meski demikian, sangat disarankan agar Anda haruslah berhati hati serta melakukan segalanya dengan teliti. Mengapa? Ya, jika Anda salah memilih jenis kredit untuk rumah idaman, maka bisa jadi Anda harus membayar sejumlah tenor cicilan hingga puluhan tahun. Satu hal yang tidak diinginkan terjadi bukan?
Jadi, langkah apa saja yang harus dilakukan sebelum mengajukan kredit ?
Mencari tahu seputar penyalur kredit pemilikan rumah
Saat ini, cukup banyak bank Danamon yang menyalurkan kredit untuk perumahan dengan segala fasilitas dan kemudahan. Untuk itu, sangat disarankan bagi Anda agar mencari tahu tentang kekurangan dan kelebihan dari bank tersebut. Mulai dari suku bunga, persyaratan dan ketentuan saat mengajukan permohonan serta fasilitas lainnya yang akan Anda terima. Untuk cara mudahnya Anda bisa melakukannya lewat media online dimana setiap bank Danamon memiliki situs resmi yang berisikan beberapa informasi penting,
Mengetahui suku bunga yang berlaku
Umumnya, pihak bank memberlakukan jenis sistem bunga pada KPR yaitu fixed rate, floating rate dan kombinasi keduanya yaitu floating rate dan fixed rate. Diantara ketiganya biasanya bank lebih suka menggunakan sistem kombinasi karena memberikan kemudahan bagi nasabah.
Banyak mengajukan pertanyaan
Sebelum Anda memilih kredit pemilikan rumah yang salah, maka sebaiknya Anda mengajukan banyak pertanyaan kepada pihak bank. Sebut saja denda keterlambatan, kemudian bagaimana proses pelunasan KPR, bunga tertinggi setelah masa promo berakhir, berapa biaya proses yang harus disiapkan hingga adakah dokumen lainnya yang harus dipersiapkan.
Nah, dengan ketiga hal diatas setidaknya sudah membuat Anda paham bagaimana memilih Kredit Pemilikan Rumah yang terbaik agar tak salah nantinya. Resiko besar serta rasa tidak tenang terutama dalam hal pembayaran menjadi efek dari ketidaktelitian.