Sebuah kuil lazimnya didatangi turis atas dasar untuk melaksanakan ibadah, atau hanya untuk menikmati atmosfer di sana. Namun lain dengan The Karni Mata Temple di India. Kuil ini ramai didatangi turis oleh karena tertarik dengan keunikan yang dimiliki. The Karni Mata Temple adalah rumah bagi dua puluh ribu ekor tikus. Hal ini bukan dikarenakan kuil itu dalam keadaan kotor atau jorok, tapi itu disebabkan oleh jemaah yang dengan sengaja memelihara tikus-tikus itu.
Ketika sampai di sana, turis langsung disuguhkan dengan pemandangan yang jauh dari kata biasa. Setiap satu langkah, Anda langsung melihat tikus berwarna hitam di mana-mana. Ada yang di kolong meja, di gagang pintu atau bahkan di sela-sela ventilasi dan di mana pun ada ruang pasti di situ ada tikus..Bagi pengurus dan pengunjung kuil, tikus-tikus itu dianggap golongan suci dan disebut Kabbas.
Alasan tikus tersebut dianggap suci ialah pada abad ke-14, salah satu anak dari klan Karni Mata mati. Keluarga mencoba untuk membawa anak tersebut kembali ke kehidupan. Saat itu dewa kematian yaitu Yama memberitahukan bahwa si anak telah berenkarnasi menjadi seekor tikus. Sejak itulah tikus mulai menjadi bagian dari keluarga di kuil ini. Sebabnya, para jemaah dengan penuh kasih sayang merawatnya. Setiap hari, tersedia banyak mangkuk berukuran besar berisi susu dan makanan untuk si tikus. Namun ada juga pengunjung yang sengaja membawa makanan dari luar untuk diberikan kepada hewan yang dipercaya keramat tersebut
Tikus di kuil ini sangat istimewa.Bahkan, karena sangat istimewanya, makanan serta minuman bekas tikus pun jadi begitu berharga. Banyak wisatawan yang menikmati makanan atau minuman sisa tikus karena mereka menganggap makanan dan minuman itu memiliki khasiat.
Ada peraturan khusus di kuil ini, Anda harus berhati-hati ketika berjalan supaya tidak ada satu ekorpun tikus yang terinjak. Jika hal tersebut terjadi hingga menyebabkan tikus mati, Anda harus bertanggung jawab dengan mengganti satu ekor tikus dengan emas murni seberat tikus yang mati tersebut.
Demi menjaga jumlah tikus supaya jumlahnya tidak berkurang, kuil ini menggunakan kawat setrum di halaman depan dan belakangnya. Kawat-kawat tersebut berguna agar tidak ada burung pemangsa yang bisakapan saja datang untuk memakan tikus. Bahkan, ada pula petugas khusus untuk merawat dan menjaga para tikus. Dengan keistimewaan yang dimiliki si tikus, mampu menyedot banyak turis untuk berkunjung ke kuil ini.