Bayi yang sering menggunakan kereta bayi bisa terganggu pertumbuhannya. Hal itu terjadi saat orangtua mendorong bayi dengan posisi kereta bayi menghadap ke depan atau tidak menghadap wajah ibu mereka.Cara ini cenderung membuat bayi menjadi cemas dengan keberadaan orang dewasa yang tidak mereka kenal. Bayi-bayi akan ketakutan jika dibawa dalam gendongan atau didorong di kereta bayi tanpa terlihat dari orang tua. Coba bayangkan jika Anda sendiri diikat ke dada seseorang dengan kaki dan tangan menggapai-gapai, tanpa kontrol ke dalam satu pusat perbelanjaan yang padat, itu pastinya akan menakutkan. Oleh karenanya, ia menyimpulkan menggendong bayi menghadap depan akan menciptakan situasi yang sangat stress bagi bayi. Tak hanya diterapkan untuk bayi yang baru lahir, tetapi juga bayi-bayi sampai usia satu tahun. Dan juga bayi akan menderita bila mereka tak dapat melihat orang tua mereka saat berada di dalam kereta dorong.
Resiko lain dari kereta bayi yang menghadapi ke depan adalah dapat membuat bayi menjadi mudah cemas saat dewasa. Bayi-bayi akan merasa sulit mendapatkan perhatian orang tua mereka. Sebaliknya, metode tradisional dengan menggunakan kereta bayi yang menghadap orang tua membuat bayi akan lebih mungkin untuk tertawa, mendengarkan ibu mereka berbicara, dan mudah tidur. Itu otomatis yang menunjukkan tingkat stres yang lebih rendah.
Oleh karena itu pilihlah kereta bayi yang menghadap orang tua. Jika anda ingin membawa mereka jalan-jalan. Tetapi akan lebih baik jika anda mengendongnya menggunakan gendongan tradisional. Ini akan membuat para bayi menjadi tenang karena mengalami kontak dengan orang tua mereka. Kehangatan orang tua membuat mereka merasa senang jauh dari kata stress. Akan tetapi bukan berarti anda dilarang untuk membeli kereta bayi. Anda boleh memilikinya untuk aktivitas yang membutuhkan anda menggunakan kereta bayi. Demikianlah artikel yang kami sajikan semoga bermanfaat bagi kita semua terutama bagi para ibu yang begitu peduli pada sang buah hati.