Betapa pentingnya kita harus mengetahui energi baru terbarukan untuk itu mari mengenal energi baru dan terbarukan. Didunia, ada tiga tantangan besar : pangan, daya, serta air. Tersedianya tiga hal semacam ini makin menyusut meskipun sebenarnya ini jumlah manusia yang membutuhkannya bertambah dari waktu ke waktu.
Tulisan ini didedikasikan untuk membukakan wawasan beberapa pembaca sekalian yang penasaran perihal energi terbarukan. Saya mengharapkan pembaca bukan saja dari beberapa orang yang mempunyai latar belakang di bagian ini tidak memahami (serta tak tertarik) dengan arti “mekanika”, “termodinamika”, “kinetika”, maupun “elektrokimia”. Saya mengharapkan, dengan cuma mengerti sebagian arti serumit “harga”, “ketersediaan”, “listrik”, serta “bahan bakar”, pembaca dapat nikmati serta mengambil manfaat dan kegunaanya.
Apakah itu sebenarnya energi baru dan terbarukan
Sederhananya, energi baru tak mesti/tidaklah type daya yang belum pernah ada di peradaban manusia pada awal mulanya. Energi baru yaitu beberapa jenis daya yang pada sekarang ini belum dipakai dengan cara massal oleh manusia serta masih juga dalam step pengembangan. Misal daya baru yaitu daya surya. Mulai sejak saya duduk di bangku sekolah basic lima belas th. waktu lalu, manusia telah mengetahui daya surya. Cuma saja, di saat lima belas th. waktu lalu itu—bahkan mungkin saja hingga hari tulisan ini di buat, daya surya masih tetap sebatas penemuan sains. Pemakaiannya masih tetap sangatlah sempit serta belum layak disebutkan sumber daya bila sumber daya yang kita maksud yaitu batubara atau minyak bumi.
Energi terbarukan merupakan energi yang ketersediaan yang bersumber dan dapat dipulihkan sesudah sumber itu dipakai atau di habiskan. Misalnya yaitu daya biomassa—penjelasan perihal arti aneh ini bakal saya paparkan lalu. Aplikasi paling simpel untuk daya biomassa yaitu kayu bakar. Sekalipun beberapa orang di pedesaan sehari-hari membakar kayu, senantiasa ada kayu-kayu baru sehari-hari dari tanaman yang selalu bertumbuh. Tetapi di hari esok, biomassa bukan sekedar jadi kayu bakar atau arang. Potensi biomassa di hari esok bakal saya paparkan lalu.
Mengapa Kita membutuhkan energi baru dan terbarukan
Mungkin saja yang pertama kali tersirat yaitu pengucapan bahwa minyak bumi serta gas bakal habis satu tahun lebih untuk akan datang. Di tahun 1980-an, disebutkan bahwa minyak bumi cuma cukup hingga 30 tahun untuk yang akan datang ; berarti dari tahun 2010 manusia tak akan mempunyai persediaan minyak bumi. Namun buktinya? Hingga tahun ini minyak masih tetap cukup banyak serta bahkan juga diketemukan sumber-sumber baru yang sangat melimpah di benua Amerika yang siap menukar sumber-sumber di Timur Tengah. Oleh karenanya, bukanlah permasalahan persediaan nyatanya yang menekan kita untuk menggeser mode daya kita.
Pemanasan Global yang Terkenal
Argumen yang paling riil serta paling gampang dipahami yaitu pemanasan global. Pemicu paling utama pemanasan global yaitu gas karbondioksida (CO2) yang mempunyai dampak rumah kaca (yakinlah, saya telah berupaya tak memakai bahasa-bahasa ilmiah ini, namun saya mesti). Gas rumah kaca (GRK) ini dihasilkan dari pembakaran minyak bumi serta gas (LPG serta LNG).
Seperti kita saksikan, CO2 serta CH4 keduanya sama mempunyai komponen “C”, yakni karbon. Minyak bumi serta batubara terbagi dalam rangkaian komponen “C” ini. Untuk coba mengerti minyak bumi serta batu bara juga sebagai rangkaian komponen “C”, pikirkan suatu barisan anak laki-laki yang sangatlah panjang tengah bermain ular naga panjangnya.
Minyak bumi serta batu bara yaitu satu barisan anak-anak ini serta komponen “C” yaitu satu orang anak didalam baru saja itu. Saat minyak bumi ini dibakar, rangkaian “C” minyak bumi terputus serta menggandeng oksigen juga sebagai rekan baru mereka—ibaratkan himpunan anak-anak laki-laki dipertemukan dengan anak-anak wanita ; bikin anak laki-laki meninggalkan barisannya serta menggandeng anak wanita membuat pasangan-pasangan baru—membentuk CO2.
Mulai sejak dahulu, CO2 telah ada di atmosfer bumi, serta seperti kita kenali, atmosfer kita ini dapat kaya dengan oksigen. Saat minyak bumi serta gas alam dibor, di ambil dari dalam bumi, serta dipakai, manusia keluarkan “barisan anak laki-laki yang teramat banyak” dari perut bumi ke hawa yang kaya gadis-gadis.
Gerombolan anak laki-laki asing dari perut bumi ini dan merta menggandeng gadis-gadis single di atmosfer bumi, membuat pasangan CO2, serta bangun kehidupan dirumah yang baru—atmosfer kita. Sayangnya, satu triliun kali satu triliun triliun pasangan-pasangan baru ini keberadaannya mengakibatkan kerusakan bumi. Hanya satu jalan yaitu menceraikan mereka. Teramat sayang, mereka terlampau jatuh cinta serta sangatlah susah dipisahkan. Cuma tumbuhan yang dapat memisahkan mereka—mengubah CO2 jadi oksigen. Sayangnya, tumbuhan, sang biro perceraian yang teramat kita perlukan hari ini, banyak ditebangi serta kita semakin kekurangan personil perceraian CO2.
Hal semacam ini yg tidak kita sadari. Saat kita memakai bus atau mobil, saat kita menyalakan lampu serta melihat TV, bahkan juga saat kita karaokean, kita melepas satu triliun kali satu triliun triliun komponen “C” yang siap menyerbu oksigen kita yang bernilai serta menaikkan tidak tipis jaket pemanas bumi kita.
Lebih lagi, penambangan serta pemakaian minyak bumi makin mengakibatkan kerusakan lingkungan, diantaranya pembebasan tempat yang bermakna menebangi rimba, polusi perairan oleh minyak bumi, rembesan minyak bumi ke tanah serta air tanah, pelepasan uap minyak ke atmosfer, pencemaran laut disebabkan kebocoran pipa, serta lain lain.