Beberapa tahun belakangan, pengembangan properti hunian tapak secara masif diimplementasikan di seluruh penjuru Indonesia. Tujuannya tentu sangat jelas yakni untuk meredam tingkat backlog perumahan yang masih tergolong besar jumlahnya.
Tidak hanya pengembangan hunian-hunian konvensional, saat ini rumah syariah pun banyak dikembangkan sebagai salah satu opsi tempat bermukim masyarakat. Rumah atau hunian syariah secara konsepsi merupakan hunian yang dikembangkan menurut syariat islam, baik dari pengembangan bangunannya hingga transaksi jual belinya.
Bertambah banyaknya pengembangan unit-unit tempat bermukim syariah tersebut membuat masyarakat gelap mata untuk memboyongnya. Namun, seringkali merasa tidak puas atas penyajian produk-produk syariah tersebut.
Permasalahan ini pada dasarnya lahir dari lokasi proyek tersebut dikembangkan. Tidak sedikit masyarakat yang gusar saat mengetahui bahwa lokasi hunian yang mereka pilih tidak terlalu bagus jika mengarah ke aktivitas sehari-harinya. Padahal jika masyarakat teliti dalam memilih lokasinya, masyarakat tidak akan menemukan permasalahan sederhana tersebut.
Bicara tentang lokasi yang terbaik bagi hunian syariah, ada lokasi-lokasi yang sangat disarankan. Beberapa diantaranya yakni.
Kawasan Penyanggah Ibukota
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, perumahan-perumahan syariah kini dapat ditemukan hampir di seluruh sisi sebuah wilayah. Bukan di pusat kota wilayah tersebut, hunian yang berlokasi di kawasan penyanggah adalah yang paling prima dan disarankan untuk diincar. Mengapa? Tentu beralasan dari faktor harga jualnya.
Hunian syariah yang terletak di kawasan penyanggah pada dasarnya akan memiliki banderolan harga yang lebih murah dibanding yang ada di perkotaan. Anda boleh mengecek dan membandingkannya.
Kasus ini hampir sama seperti halnya pengembangan hunian-hunian konvensional dengan harga yang bersahabat di wilayah penyanggah ibukota provinsi. Sebut saja beragam proyek rumah dijual di Depok syariah yang banyak didirikan untuk mengakomodasi permintaan tempat bermukim masyarakat Ibukota DKI Jakarta.
Beragam rumah dijual di Depok tipe syariah disini pada dasarnya bersaing dengan hunian-hunian konvensional yang ada. Persaingan muncul mulai dari harga rumah dijual di depok itu sendiri hingga kualitas dan lokasi dari bangunannya. Dilansir dari situs jual beli properti, Lamudi Indonesia, keberadaan rumah dijual di depok tipe syariah pada dasarnya hampir menyerupai proyek-proyek hunian konvensional baru disana. Kesamaan dapat dilihat dari sitemap dan nuansa perumahannya, kualitas bangunannya, hingga kedekatan lokasi dengan fasilitas transportasi.
Kawasan Industri
Selain kawasan penyanggah, kawasan industri juga menjadi lokasi populer pencarian proyek rumah tipe syariah. Sama seperti dengan kawasan penyanggah kota, rumah tipe syariah yang dikembangkan pada area ini dibanderol dengan harga yang cukup miring.
Harga yang cukup miring ini diketahui untuk menjaring para pekerja industri yang rata-rata memiliki penghasilan menengah hingga rendah (MBR). Sebagai contoh hunian yang dikembangkan di wilayah Bandung Timur seperti Cileunyi atau Rancaekek yang bertujuan mengakomodasi permintaan para pekerja industri yang berada di sepanjang Jalan Raya Bandung-Garut.
Kawasan Pendidikan
Kawasan pendidikan dalam hal ini adalah sebuah lokasi yang berada di dekat pondok-pondok pesantren atau universitas islam. Beberapa developer hunian syariah ada yang sengaja membuat produk huniannya di kawasan ini guna mengakomodasi permintaan masyarakat yang saat ini sedang dalam proses belajar agama islam secara lebih dalam. Melalui lingkungan perumahan syariah, masyarakat tidak akan kesulitan dalam belajar adab bersosialisasi dengan masyarakat menurut syariah islam.