Jaga Kesehatan Mental Anak Dengan Tidak Berbohong Padanya

Mendidik anak memang gampang-gampang sulit. Terkadang sebagai orangtua Anda harus sedikit berbohong supaya anak tidak menangis, tantrum atau Anda bisa melakukan aktifitas dengan baik. Padahal berbohong bukanlah hal yang baik untuk perkembangan kesehatan mental anak meskipun tergolong “white lies“. 

Apa Pengaruh Buruk Berbohong Pada Anak?

Tidak berbohong kepada bukan hanya sekedar memberikan contoh pada si kecil bahwa hal ini tidak baik, tapi lebih bagaimana orangtua membentuknya agar sikap ini tidak melekat di usia dewasa. Bahkan sebuah penelitian menunjukkan bahwa sikap berbohong orangtua (meskipun white lies) untuk membentuk sikap disiplinnya akan membuat si kecil kerap menyembunyikan sesuatu. Hal ini akan berlangsung sampai ia dewasa. Dengan kata lain, anak akan tumbuh menjadi seorang pembohong. 

Hal ini masuk akal bila terjadi pada kebanyakan si kecil mengingat mereka meniru apa yang dilakukan oleh orang di sekitarnya. Umumnya orangtua sering menakut-nakuti anak agar mengerjakan tugas, atau berbohong pada anak supaya ia menuruti perkataan orang tua. Nah, bila Anda sering melakukan hal ini, sebaiknya Anda hentikan. Jadi sangat penting bagi orangtua dan orang disekitarnya untuk tidak membiasakan berbohong padanya. 

Bagaimana Bila Anda Sering Mendapati Si Kecil Berbohong?

Mendapati si kecil berbohong memang membuat para orangtua sakit kepala. Alih-alih memberi tahu, ada beberapa orangtua yang menghukumnya supaya ia jera. Lalu apakah cara ini berhasil? Belum tentu. Yang pasti kesehatan mental anak akan terganggu. Sebagai orangtua, perlu disadari bahwa anak-anak berbohong karena mempunyai beberapa alasan, misalnya:

  • Tidak ingin mendapatkan masalah baru seperti dimarahi oleh orangtua atau lainnya. 
  • Ingin melihat respon Anda sebagai orangtua. 
  • Ingin agar ceritanya jadi lebih menarik. 
  • Sedang bereksperimen misalnya ia ingin membuat ceritanya seolah-olah nyata. 
  • Ingin mendapatkan perhatian atau ingin membuat diri sendiri tampak menarik. 
  • Ingin mendapatkan apa yang ia inginkan. 
  • Tidak ingin menyakiti perasaan orang lain, biasanya ini berbentuk white lies

Kira-kira Sejak Kapan Anak Mulai Berbohong?

Faktanya anak memang seorang peniru yang handal. Ia mulai belajar berbohong diusia sekitar 3 tahun dan bahkan orangtua tidak menyadari hal ini. Di usia 4-6 tahun, Anak mulai lebih banyak berkata bohong dengan mencocokkan ekspresi wajah, nada suara dsb. Ia jauh lebih mahir melakukan hal ini. Nah, ketika usia si kecil sudah bertambah, ia sudah sangat mahir dalam berbohong dan nyaris sulit dibedakan mana yang benar dan tidak karena anak sudah mendapatkan banyak pengalaman berinteraksi dengan tambahan kosa kata yang semakin kaya. 

Apa Yang Harus Dilakukan Agar Anak Berhenti Berbohong?

  • Seperti yang kami ulas di atas, anak yang berbohong memiliki beberapa alasan, tapi ada usia dimana anak mulai bisa membedakan mana yang dibuat-buat dan tidak. Di saat ini, mulailah Anda menekankan pentingnya bersikap jujur. 
  • Pastikan Anda sering mengajak si kecil berbicara tentang pentingnya berkata jujur. Misalnya mengatakan bagaimana perasaan Anda ketika sang Ayah berbohong atau memberikan contoh lain bagaimana perasaan sang guru ketika si anak berbohong, atau bahkan posisikan si kecil sendiri sebagai objek yang dibohongi oleh orang tua, teman dsb. 
  • Bantulah si kecil untuk mengatasi situasi yang membuat mereka harus berbohong. Misalnya saat Anda bertanya siapa yang menumpahkan jus di atas meja, si kecil pasti ada kecenderungan berbohong. Nah, untuk membantunya berkata jujur, tekankan bahwa Anda tidak akan memberikan hukuman. Misalnya mengatakan, “Siapa yang tidak sengaja menumpahkan jus ke meja? Ayo sama-sama dibersihkan.”. Dengan cara ini, si kecil tidak akan merasa terintimidasi. 
  • Pujilah si kecil ketika si kecil berusaha berkata jujur kepada Anda. Misalnya dengan mengatakan bagaimana perasaan Anda mengetahui cerita sebenarnya. 
  • Jadilah contoh yang baik. Pastikan Anda juga tidak berbohong pada si kecil karena sejatinya ia melakukan hal ini karena melihat orang di sekitarnya. Dan pastinya ia menganggap hal ini normal. 

Kesehatan mental anak sangatlah penting karena hal ini akan berpengaruh juga pada kehidupannya di saat dewasa. Pastikan Anda menggunakan Halodoc bila ingin membuat janji dengan pakar psikologis Anak atau berkonsultasi secara online. Halodoc membuat kebutuhan kesehatan anak Anda lebih mudah terpenuhi!

Artikel yang Direkomendasikan