Fakta Tentang Susu Kedelai

Susu kedelai merupakan minuman enak dan segar yang sangat digemari dan mudah dijumpai di lingkungan kita, olehan kacang kedelai ini juga sangat baik untuk kesehatan karena kandungan di dalamnya yang bermanfaat bagi tubuh.

Susu kedelai merupakan minuman yang rendah lemak dan tinggi protein sehingga aman bagi anda yang sedang menjalankan diet dan anda tak perlu was was untuk gemuk saat mengkonsumsi minuman ini. Manfaat susu kedelai juga dapat mengurangi hipertensi dan serangan jantung yang banyak dialami oleh kaum pria. Para penderita penyakit jantung disarankan untuk melakukan diet rendah lemak jenuh dan sodium serta tinggi protein untuk mencegah masalah kardiovaskular. 1 cangkir susu kedelai mengandung 3.6 gram lemak, 6.3 gram lemak, 6.3 gram protein, 104 kalori dan hanya 0.5 gram lemak jenuh. Selain rendah kalori, lemak, dan tinggi protein, rasio lemak jenuh dan lemak tak jenuh susu kedelai dapat membantu tekanan darah tinggi dan kolesterol.

Susu kedelai sebagai pengganti susu sapi

Pencernaan yang kurang baik karena intoleransi laktosa dapat diatasi dengan mengganti susu sapi dengan susu kedelai. Juga pada balita yang sulit mencerna laktase pada susu sapi sangat disarankan untuk mengganti susu sapi dengan protein susu kedelai.

Bagi anak-anak penderita autisme, protein yang ada pada susu sapi atau keju seperti kasein dan glutein akan mengganggu fungsi otak, yang dapat memperparah autisme. Penggunaan susu sapu pun harus diganti dengan salah satunya susu kedelai, untuk memelihara fungsi otaknya.

Khasiat susu kedelai juga sangat dirasakan oleh vegetarian. Mereka juga membutuhkan manfaat dari susu namun tidak dapat mengkonsumsinya, susu kedelai dapat dipilih dan sangat cocok untuk penggantinya, untuk menyeimbangkan kebutuhan protein pada tubuhnya.

Susu kedelai untuk menurunkan berat badan

Kandungan gula pada susu kedelai lebih rendah dari susu pada umumnya. Susu sapi mengandung 12 gram gula disetiap gelas standar, sedangkan susu kedelai hanya memiliki 7 gram kandungan gula dalam takaran yang sama. Kandungan lemak tak jenuh tunggal di dalamnya dapat mencegah penyerapan lemak di usus secara langsung. Seperti kita ketahui bahwa penyerapan langsung lemak di dalam usus sama artinya dengan menimbun lemak sisa di saluran pencernaan karena sari-sari penting dalam lemak tidak dipisahkan terlebih dahulu, dan lambat laun akan menumpuk menjadi kolesterol.

 

 

Artikel yang Direkomendasikan